Posting Terkini!!!

Panduan bagi yang sedang Mencari Kesempurnan

|

Assalamualaikum...
Semoga bermanfaat.. ....

baik utk yang melamar ataupun yg dilamar,
ataupun bagi yang sudah berumah tangga......

Renungan buat yang sedang mencari pasangan hidup ataupun yang sedang mengemudi bahtera rumah tangga..

Mengapa?
Kerana Dia Manusia Biasa ......Kerana Dia Manusia Biasa ...



Setiap kali ada sahabat yang ingin menikah, saya selalu mengajukan pertanyaan yang sama.
Kenapa kamu memilih dia sebagai suami/isterimu?

Jawabannya ada bermacam-macam. Bermula dengan jawaban kerana Allahhinggalah jawaban duniawi.
Tapi ada satu jawaban yang sangat menyentuh di hati saya. Hingga saat ini saya masih ingat setiap detail percakapannya.


Jawaban dari salah seorang teman yang baru saja menikah.

Proses menuju pernikahannya sungguh ajaib. Mereka hanya berkenalan 2 bulan. Kemudian membuat keputusan menikah. Persiapan pernikahan mereka hanya dilakukan dalam waktu sebulan saja.Kalau dia seorang akhwat, saya tidak hairan. Proses pernikahan seperti ini selalu dilakukan. Dia bukanlah akhwat, sebagaimana saya. Satu hal yang pasti, dia jenis wanita yang sangat berhati-hati dalam memilih suami.

Trauma dikhianati lelaki membuat dirinya sukar untuk membuka hati.Ketika dia memberitahu akan menikah, saya tidak menganggapnya serius. Mereka berdua baru kenal sebulan. Tapi saya berdoa, semoga ucapannya menjadikenyataan. Saya tidak ingin melihatnya menangis lagi.Sebulan kemudian dia menemui saya. Dia menyebutkan tarikh pernikahannya.Serta meminta saya untuk memohon cuti, agar dapat menemaninya semasamajlis pernikahan. Begitu banyak pertanyaan dikepala saya.

Sebenarnya.. ..!!!Saya ingin tau, kenapa dia begitu mudah menerima lelaki itu. Ada apakah gerangan? Tentu suatu hal yang istimewa. Hingga dia boleh memutuskanuntuk bernikah secepat ini. Tapi sayang, saya sedang sibuk ketika itu(benar-benar sibuk).Saya tidak dapat membantunya mempersiapkan keperluan pernikahan. Beberapa kali dia menelefon saya untuk meminta pendapat tentang beberapa perkara. Beberapa kali saya telefon dia untuk menanyakan perkembangan persiapanpernikahannya.

That's all......Kami tenggelam dalam kesibukan masing-masing.Saya menggambil cuti 2 hari sebelum pernikahannya. Selama cuti itu sayamemutuskan untuk menginap dirumahnya.Pukul 11 malam sehari sebelum pernikahannya, baru kami dapat berbual-hanya- berdua. Hiruk pikuk persiapan akad nikah besok pagi, sungguh membelenggu kami.


Pada awalnya kami ingin berbual tentang banyak hal. Akhirnya, dapat juga kami berbual berdua. Ada banyak hal yang ingin saya tanyakan. Dia juga ingin bercerita banyak perkara kepada saya. Beberapakali Mamanya mengetok pintu, meminta kami tidur."Aku tak boleh tidur." Dia memandang saya dengan wajah bersahaja. Saya faham keadaanya ketika ini."Matikan saja lampunya, biar disangka kita dah tidur.""Ya.. ya." Dia mematikan lampu neon bilik dan menggantinya dengan lampuyang samar. Kami meneruskan perbualan secara berbisik-bisik. Suatu hal yang sudah lama sekali tidak kami lakukan. Kami berbual banyakperkara, tentang masa lalu dan impian-impian kami.


Wajah keriangannya nampak jelas dalam kesamaran. Memunculkan aura cinta yang menerangi bilik ketika itu. Hingga akhirnya terlontar juga sebuah pertanyaan yang selama inisaya pendamkan."Kenapa kamu memilih dia?" Dia tersenyum simpul lalu bangkit dari baringnya sambil meraih HP dibawah bantalku. Perlahan dia membuka laci meja hiasnya. Dengan bantuan lampu LCD HP dia mengais lembaran kertas didalamnya.Perlahan dia menutup laci kembali lalu menyerahkan sekeping envelop kepada saya. Saya menerima HP dari tangannya. Envelop putih panjang dengan cop surat syarikat tempat calon suaminya bekerja. Apa ni. Saya melihatnyatanpa mengerti. Eeh..., dia malah ketawa geli hati."Buka aja." Sebuah kertas saya tarik keluar. Kertas putih bersaiz A4,saya melihat warnanya putih.

Hehehehehehe. ......."Teruknya dia ni." Saya menggeleng-gelengka n kepala sambil menahansenyum. Sementara dia cuma ketawa melihat ekspresi saya. Saya mula membacanya. Saya membaca satu kalimat diatas, dibarisan paling atas. Dan sampai saatinipun saya masih hafal dengan kata-katanya.

Begini isi surat itu

****************************************************************************************************************
Kepada Yth .........

Calon isteri saya, calon ibu anak-anak saya, calon menantu Ibu saya dan calon kakak buat adik-adik saya

Assalamu'alaikum WBT .....
Mohon maaf kalau anda tidak berkenan. Tapi saya mohon bacalah surat ini hingga akhir. Baru kemudian silakan dibuang atau dibakar, tapi saya mohon, bacalah dulu sampai selesai.

Saya, yang bernama ............ ... menginginkan anda ............ ...untuk menjadi isteri saya. Saya bukan siapa-siapa. Saya hanya manusia biasa.Buat masa ini saya mempunyai pekerjaan. Tetapi saya tidak tahu apakah kemudiannya saya akan tetap bekerja. Tapiyang pasti saya akan berusaha mendapatkan rezeki untuk mencukupi keperluanisteri dan anak-anakku kelak.

Saya memang masih menyewa rumah. Dan saya tidak tahu apakah kemudiannya akan terus menyewa selamannya. Yang pasti, saya akan tetap berusaha agaristeri dan anak-anak saya tidak kepanasan dan tidak kehujanan.Saya hanyalah manusia biasa, yang punya banyak kelemahan dan beberapa kelebihan. Saya menginginkan anda untuk mendampingi saya. Untuk menutupi kelemahan saya dan mengendalikan kelebihan saya. Saya hanya manusia biasa.

Cinta saya juga biasa saja. Oleh kerana itu. Saya menginginkan anda supaya membantu saya memupuk dan merawat cinta ini, agar menjadi luar biasa.Saya tidak tahu apakah kita nanti dapat bersama-sama sampai mati. Keranasaya tidak tahu suratan jodoh saya. Yang pasti saya akan berusaha sekuat tenaga menjadi suami dan ayah yang baik. Kenapa saya memilih anda?

Sampai saat ini saya tidak tahu kenapa saya memilih anda. Saya sudah sholat istiqarah berkali-kali, dan saya semakinmantap memilih anda.Yang saya tahu, Saya memilih anda kerana Allah. Dan yang pasti, saya menikah untuk menyempurnakan agama saya, juga sunnah Rasulullah. Saya tidakberani menjanjikan apa-apa, saya hanya berusaha sekuat mungkin menjadi lebih
baik dari sekarang ini.Saya memohon anda sholat istiqarah dulu sebelum memberi jawaban pada saya. Saya beri masa minima 1 minggu, maksima 1 bulan.

Semoga Allah ridho dengan jalan yang kita tempuh ini.

Amin
Wassalamu'alaikum WBT

************ ********* ********* ********* ********* ********* ********* ********* ********* ***
Saya memandang surat itu lama. Berkali-kali saya membacanya. Baru kali ini saya membaca surat 'lamaran' yang begitu indah.Sederhana, jujur dan realistik. Tanpa janji-janji yang melambung dan kata yang berbunga-bunga. Surat cinta biasa.Saya menatap sahabat disamping saya. Dia menatap saya dengan senyumtertahan."Kenapa kamu memilih dia......?""Kerana dia manusia biasa....... " Dia menjawab mantap.

"Dia sedar bahawa dia manusia biasa. Dia masih punya Allah yang mengatur hidupnya.Yang aku tahu dia akan selalu berusaha tapi dia tidak menjanjikanapa-apa. Soalnya dia tidak tahu, apa yang akan terjadi pada kami kemudian hari. Entah kenapa, justru itu memberikan kesenangan tersendiri buat aku.""Maksudnya?""Dunia ini fana. Apa yang kita punya hari ini belum tentu besok masihada. betuI tak?

Paling tidak.... Aku tau bahawa dia tidak akan frust kalau suatu masa nanti kami jadi miskin."Ssttt...... ." Saya menutup mulutnya. Khuatir kalu ada yang tau kamibelum tidur. Terdiam kami memasang telinga.Sunyi. Suara jengkering terdengar nyaring diluar tembok. Kami saling berpandangan lalu gelak sambil menutup mulut masing-masing."Udah tidur. Besok kamu mengantuk, aku pula yang dimarahi Mama." Kamikembali berbaring. Tapi mata ini tidak boleh pejam. Percakapan kami tadi masih terngiang terus ditelinga saya."Gik.....?""Tidur...... Dah malam."

Saya menjawab tanpa menoleh padanya. Saya ingindia tidur, agar dia kelihatan cantik besok pagi. Rasa mengantuk saya telah hilang, rasanya tidak akan tidur semalaman ini.Satu lagi pelajaran dari pernikahan saya peroleh hari itu. Ketika manusia sedar dengan kemanusiannya. Sedar bahawa ada hal lain yang mengatursegala kehidupannya. Begitu juga dengan sebuah pernikahan.

Suratan jodoh sudah terpahat sejak ruh ditiupkan dalam rahim. Tidak ada seorang pun yangtahu bagaimana dan berapa lama pernikahannya kelak.Lalu menjadikan proses menuju pernikahan bukanlah sebagai beban tetapisebuah 'proses usaha'. Betapa indah bila proses menuju pernikahan mengabaikan harta, tahta dan 'nama'.Status diri yang selama ini melekat dan dibanggakan (aku anak orangini/itu), ditanggalkan.Ketika segala yang 'melekat' pada diri bukanlah dijadikan pertimbangan yang utama.


Pernikahan hanya dilandasi kerana Allah semata. Diniatkan untuk ibadah. Menyerahkan segalanya pada Allah yang membuat senarionya.Maka semua menjadi indah. Hanya Allah yang mampu menggerakkan hati setiap HambaNYA. Hanya Allah yang mampu memudahkan segala urusan. Hanya Allah yang mampu menyegerakan sebuah pernikahan. Kita hanya boleh memohon keridhoan Allah.

MemintaNYA mengurniakan barokah dalam sebuah pernikahan. Hanya Allah jua yang akan menjaga ketenangan dan kemantapan untuk menikah. Jadi, bagaimana dengan cinta? Ibu saya pernah berkata, Cinta itu proses. Proses dari ada, menjadi hadir, lalu tumbuh, kemudian merawatnya. Agar cinta itu dapat bersemi dengan indah menaungi dua insan dalam pernikahan yang suci. Cinta tumbuh kerana suami/isteri (belahan jiwa). Cinta paling halal dan suci. Cinta dua manusia biasa, yang berusaha menggabungkannya agar menjadi cinta yang luar biasa.


Amin....

Wallahu 'alam

*p/s : bagi yang mencari kesempurnaan .... anda takkan ketemu kesempurnaan selagi anda di dunia ini, betulkan niat, carilah keredhaan... terimalah bakal pasangan atau pasangan anda seadanya... sesungguhnya lelaki dan wanita dicipta adalah untuk saling lengkap-melengkapi, perbezaan yang saling memerlukan antara satu sama lain dalam meniti bahtera hidup demi mencari keredahaan. Jika anda melihat perbezaan dan kekurangan itu sebagai kelemahan... anda takkan ketemui jalan penyelesaian... pandanglah perbezaan dan kekurangan itu sebagai peluang... peluang untuk memberi khidmat kepada si suami atau si isteri , suami isteri perlu bersama-sama, lengkap melengkapi dan tolong menolong demi mencapai dan mendapatkan redha Allah.

dipetik dari kalam-bicara.blogspot.com

0 comments:

Post a Comment